Saturday, July 4, 2009

anak autis

Pada saat ini anak autis merupakan bagaian integral dari anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus. Autisme dewasa ini telah menjadi perhatian dalam kajian ilmiah para ilmuan atau para ahli dibidang psikiatri dan psikologi (masalah psikis atau kejiwaan), dibidang sosiologi (masalah sosial), dan bidang pendidikan khususnya dalam bidang pendidikan luar biasa, adapun pemicunya karena meningkatnya jumlah autis pada saat ini. Gejala autis muncul kira-kira pada saat anak umur 18-24 bulan, artinya ketika anak lahir pola perkembanganya normal tetapi kemudian perkembanganya menjadi berhenti dan mengalami kemunduran.

Menurut Sutadi

Menurut Sutadi yang dikutip dalam bukunya Abdul Hadis menyatakan bahwa autis adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan yang berpengaruh pada seseorang dalam berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain. Sedangkan menurut Hanafi autis adalah gangguan perkembangan organik yang mempengaruhi kemampuan anak-anak dalam berinteraksi dan menjalani kehidupannya. Sedangkan menurut American pskyhiatric Assosiasion (1994) autisme merupakan perkembangan dalam rentang kehidupan yang mengganggu perolehan kemampuan-kemampuan terpenting dalam kehidupan individu. Tiga hal yang dapat menggambarkan beberapa gangguan yang terjadi adalah: 1)ketidakmampuan dalam melakukan interaksi sosial, 2) ketidakmampuan dalam komunikasi verbal dan non verbal dalam aktivitas imajinasi, 3) dan ditandai dengan terbatasnya minat dan aktivitas-aktivitas stereotip. Autis pertama kali ditemukan oleh “KANNER” pada tahun 1943, dia mendeskripsikan gangguan autis sebagai ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, gangguan berbahasa yang ditunjukkan dengan penguasaan yang tertunda, ecolalia atau membeo, mutisme (acuh), pembalikan kalimat, adanya aktivitas yang repetitive (mengulang hal yang sama), stereotip, rute ingatan yang kuat dan keinginan obsesif untuk mempertahankan keteraturan di dalam lingkungan.

cara berperilaku

Dalam proses perkembangan pada masa kanak-kanak ternyata banyak berbagai faktor yang mempengaruhi, seperti faktor keturunan, lingkungan fisik yang mencakup tinggi rendahnya tempat dan iklim serta udara yang menyertai, dan lingkungan sosial yang meliputi unsur budaya, bahasa, seni, moral, dan agama. Dengan banyaknya faktor yang mempengaruhi tersebut maka setiap anak mempunyai keunikan-keunikan tersendiri, seperti cara berperilaku, berfikir, berperasaan, dan bersikap.
Proses perkembangan yang terjadi pada masa kanak-kanak tidak luput dari beberapa faktor yang mendukung maupun yang menghambat perkembangan anak. Salah satu faktor yang menghambat perkembangan masa kanak-kanak ialah terdapat gangguan-gangguan yang terjadi pada anak, antara lain adalah ADHD (attention deficit hyperactifity disorder), gangguan belajar, retardasi mental, dan autisme. Dan beberapa tahun belakangan ini yang mendapatkan prioritas penanganan dalam gangguan belajar adalah masalah autis.

Eksistensi manusia

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Eksistensi manusia dalam jagat raya ini adalah manusia yang unik. Ia sangat menarik dimata orang lain maupun dimata sendiri. Begitu juga dengan anak-anak, masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan saat dimana individu tidak berdaya dan tergantung pada orang lain. Dalam rentang kehidupan inilah anak mengalami sebuah perkembangan, perkembangan yang terjadi meliputi perkembangan fisik, psikomotorik, moral, dan perkembangan sosial.

KONSELING TERAPI BEHAVIOUR BAGI ANAK AUTIS

KONSELING TERAPI BEHAVIOUR BAGI ANAK AUTIS (STUDI KASUS DI PUSAT TERAPI AUTIS “QUALITA” SURABAYA)


SKRIPSI


Oleh :

LINA LISTIYAWATI
NIM. DO3304067




-
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
SURABAYA
2009

BAB III : METODE PENELITIAN

BAB III : METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN. 54
B. INFORMAN PENELITIAN. 56
C. METODE PENGUMPULAN DATA. 56
D. TEKNIK ANALISA DATA 59

BAB IV : LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 62
B. Penyajian Data 67
1. Bentuk-bentuk Perilaku Anak Autis di Pusat Terapi Autis “Qualita” Surabaya 68

2. Teknik Terapi Behaviour di Pusat Terapi Autis “Qualita” Surabaya 70
3. Pelaksanaan Konseling Terapi Behaviour bagi Anak Autis di Pusat Terapi Autis “Qualita” Surabaya 75
C. ANALISA DATA 84

BAB V : PENUTUP
A. SIMPULAN 88
B. SARAN 89

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN