Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah melakukan uji coba pengaturan bahan bakar minyak bersubsidi yang direncanakan diberlakukan tahap awal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada awal April 2011. Rabu (23/2), angkutan kota jurusan Kampung Melayu-Senen ditempeli stiker oleh petugas Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat berada di Terminal Senen, Jakarta Pusat. Stiker yang ditempel di kaca depan mobil berisi deretan kode angka (barcode). Aksi tersebut dihadiri Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso, anggota Komite BPH Migas Adi Subagyo, dan Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Udar Pristono. Mereka ikut menempelkan stiker ke angkutan kota. If you find yourself confused by what you've read to this point, don't despair. Everything should be crystal clear by the time you finish.
"Uji coba ini hanya identifikasi pendataan kebutuhan BBM subsidi untuk angkutan umum secara tepat," kata Evita. Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, pihaknya akan memasang stiker di 409 angkot jurusan Kampung Melayu-Senen. "Angkot yang dipasang stiker mesti memiliki izin usaha, STNK, dan membayar pajak," katanya. Menurut dia, angkot tersebut hanya boleh membeli premium bersubsidi di lima SPBU yakni Jatinegara, Jatinegara Kecil, dua SPBU di Matraman, dan Kramat Raya. Uji coba akan dilakukan hingga Maret 2011. Evita mengatakan, melalui uji coba, pihaknya ingin mengetahui kebutuhan premium angkot per hari. "Apakah 40 liter per hari atau tidak," katanya. Ia menambahkan, pemerintah akan mulai menerapkan alat pendeteksi pemakaian BBM subsidi kendaraan atau radio frekuency identification (RFID) pada April.(Ant/BEY)
No comments:
Post a Comment