Lahat, Sumsel  (ANTARA News) - Para peneliti arkeologi di Sumatera Selatan (Sumsel) menemukan kompleks lesung batu di Desa Pajar Bulan, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat, dengan sekitar 20 megalit jenis situs, di atas lahan sekitar 250 meter persegi berjarak sekitar 15 kilometer dari Kota Pagaralam. Pengamatan di lokasi, Selasa, kompleks lesung batu dan megalit yang berita terbaru ditemukan ini berada di tengah permukiman serta perkebunan kopi Desa Talang Pagar Agung dan Desa Pajar Bulan, Lahat.

Penemuan ratusan benda bersejarah ini hasil pendataan yang dilakukan tim peneliti dari Balai Arkeologi (Balar) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi di wilayah Kecamatan Pajar Bulan yang termasuk wilayah Kecamatan Jarai, Lahat.

"Hasil penelitian dan pendataan tim Balar Sumsel dan BP3 Jambi telah ditemukan sekitar 20 situs lesung batu yang berada pada satu lokasi kawasan perkampungan penduduk desa tersebut. Selain situs tersebut, ada juga megalit lainnya yang jumlahnya mencapai ratusan," kata petugas Kantor BP3 Jambi wilayah informasi lowongan kerja terbaru Jambi, Sumsel, Bengkulu dan Babel, Akhmad Rivai.

Dia menjelaskan, di antara penemuan benda bersejarah ini banyak jenisnya, seperti menhir, dolmen, batu datar, lumpang batu, lesung batu, bilik batu dan beberapa temuan yang lainnya.

Ditemukan pula batu berelief yang memiliki guratan berbentuk seekor rusa, namun menurut dia, masih belum bisa dipastikan karena perlu penelitian lebih lanjut.

It's really a good idea to probe a little deeper into the subject of tech. What you learn may give you the confidence you need to venture into new areas.

"Sebetulnya banyak sekali penemuan berita terbaru hasil pendataan dan penelitian di sejumlah lokasi, tapi masih berada di daerah Kecamatan Pajar Bulan. Sejumlah penemuan ini sebagai bukti adanya kehidupan sudah lebih maju dan mengenal peralatan yang banyak ditemukan saat ini. Hanya saja bentuk dan ukuranya sudah lebih rapi dan sederhana," kata dia lagi.

Benda bersejarah itu, ujar dia, bisa juga dijadikan sebagai simbol dan peralatan bagi nenek moyang zaman dahulu, seperti alat mengolah makanan dengan lesung dan lumpang batu.

Kemudian adanya titralith sebagai tempat persidangan dan bermusyawarah.

Ketua Tim Balai Arkelogi Sumsel, Kristantina Indriastuti, mengatakan, penelitian ini akan berlangsung sekitar 12 hari dengan menerjunkan sekitar tujuh personel, meliputi wilayah Kecamatan Pajar Bulan dan Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat.

"Situs-situs yang kami teliti tersebut sebagian besar di wilayah Kecamatan Pajar Bulan, meliputi Desa Pajar Bulan, Desa Rambai Kaca, Desa Pulau Panggung, dan Desa Benua Raja," kata dia.

Memasuki hari kelima, hasil penelitian tim sudah berhasil menemukan sekitar 191 batu megalit dengan berbagai jenis, paling banyak jenis batu datar 91 buah, dan dolmen 50 buah.
(L.U005*B014/S005/P003)