Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diisi dengan Dzikir Nasional dan dihadiri berbagai majelis dzikir di Jakarta serta dimulai pukul 08.45 WIB di Taman Silang Monas, Jakarta, Jumat. Pada Jumat pagi, kawasan silang Monas telah dipenuhi ratusan peserta Dzikir Nasional tersebut sehingga lalu lintas jalan sekitar daerah itu tersendat.

Secara kenegaraan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW telah dilakukan pada Kamis malam di Istana Negara yang dihadiri Presiden dan Wakil Presiden Boediono, menteri-menteri Kabinet berita indonesia terbaru Bersatu serta duta-duta besar negara Islam.

Dalam pidatonya pada peringatan kenegaraan itu, Presiden Yudhoyono mengingatkan kesantunan dan etika yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan demokrasi dan politik.

If you don't have accurate details regarding tech, then you might make a bad choice on the subject. Don't let that happen: keep reading.

Kepala Negara mengatakan pelajaran yang ditinggalkan Nabi besar itu dalam bidang demokrasi dan kehidupan politik adalah contoh yang arif bijaksana serta menjunjung tinggi harmoni.

"Demokrasi yang dibangun adalah demokrasi disertai amanah penuh etika, kesantunan serta menjunjung tinggi akhlakul karimah, bukan demokrasi dilandasi permusuhan dan saling menjatuhkan," tuturnya.

Demokrasi yang dibangun di Indonesia, lanjutnya, juga harus menjauhkan diri dari tirani kekuasaan golongan kuat serta pemaksaan kehendak yang dapat merusak keadilan.

"Demokrasi harus santun, beretika, dan berakhlak sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah," demikian Presiden. (*)

D013//A011